Senin, 26 September 2011

Inspirasi dari sebuah Kisah Arloji yang Hilang

Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tidak sengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu merupakan sebuah hadiah dan telah di pakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Oleh karena itu, ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya.
Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri, si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu. Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangannya itu tetap tidak di temukan. Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut.
Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang  mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama kemudian, ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran karena sebelumnya banyak orang yang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Tetapi anak ini cuma seorang diri saja dan berhasil menemukan arloji itu.
"Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini?" tanya si tukang kayu.
"Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu, saya bisa mendengar bunyi tik-tak, tik-tak. Dengan itu, saya tau di mana arloji itu berada," jawab anak itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar