Senin, 26 September 2011

Hiduplah Saat ini

PADA SUATU PAGI buta, seorang pemuda mendatangi rumah gurunya yang di kenal bijak di desa itu. Si guru sambil mengusap matanya dan menahan kantuk, membuka pintu sambil berkata, “ada apa anakku? Pagi-pagi begini mengganggu nyenyak tidurku. Ada sesuatu yang penting?”
Pemuda menjawab. “maaf guru, maafkan saya terpaksa mengganggu tidur guru. Ada sesuatu yang ingin saya tanyakan.”
Pemuda itu pun segera menceritakan semalam dia bermimpi di jemput malaikat dan di ajak pergi meninggalkan dunia ini. Dia ingin menolak tetapi sesuatu seperti memaksanya harus pergi. Saat tarik menarik itulah, dia terbangun sambil berkeringat dan tidak dapat tidur lagi. Si pemuda kemudian bertanya kepada gurunya, “guru, kapan kematian akan dating kepada manusia?”
Gurunya menjawab, “saya tidak tau anakku. Kematian adalah rahasia Tuhan.”
“aaakkhh, guru pasti tau. Guru kan selalu menjadi tempat bertanya bagi semua orang di daerah sini,” desak si murid.
“baiklah. Sebenarnya rata-rata manusia meninggal pada usia 70 sampai 75 tahun. Tetapi sebagian ada yang tidak mencapai atau lebih dari perkiraan tersebut.”
“jadi, umur berapakah manusia pantas untuk mati?” sang gutu menjawab, “sesungguhnya, begitu manusia di lahirkan, proses penuaan langsung terjadi. Sejak saat itu, manusia semakin tua dan kapan pun bias mengalami kematian.”
“lalu, bagaimana sebaiknya saya menjalani hidup ini?” “hiduplah saat ini, hidup sesungguhnya adalah saat ini, bukan besok atau kemarin. Hargai hidup yang singkat ini. Jangan sia-siakan waktu. Bekerjalah secara jujur dan bertanggung jawab, usahakan berbuat baik pada setiap kesempatan. Jangan takut mati, nikmati kehidupanmu ! mengerti ?”
“terima kasih guru, saya mengerti. Saya akan belajar dan bekerja dengan seungguh-sungguh, berani menghadapi hidup ini, sekaligus menikmatinya. Saya pamit guru.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar